Bagi Vincenzo Italiano, Bologna Lebih Menarik Dari Pada AC Milan
Vincenzo Italiano, pelatih kepala Bologna, secara tegas menyatakan bahwa ia merasa Bologna jauh lebih menarik ketimbang tawaran yang datang dari klub besar seperti AC Milan.
Pernyataan ini mencerminkan kedalaman komitmen dan kebanggaan yang ia miliki terhadap klub yang selama ini diasuhnya, sekaligus menepis rumor yang ramai tentang potensinya hengkang ke Milan. Berikut ini, kita akan membahas lebih detail mengenai sepak bola internasional dan tentu saja telah kami rangkum di LIGA ITALIA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Komitmen Italiano Pada Bologna yang Kuat
Italiano mengambil alih kursi pelatih Bologna pada musim lalu, menggantikan Thiago Motta, dan menunjukkan perkembangan signifikan di bawah kepemimpinannya. Kesuksesannya membimbing Bologna meraih trofi Coppa Italia pertama dalam 51 tahun membawa nama klub dan dirinya sendiri ke puncak perhatian publik sepak bola Italia. Keberhasilan besar ini semakin menguatkan ikatan antara Italiano dengan Bologna.
Dimana ia merasa lingkungan klub, suasana kota, dan dukungan fans memberikan energi positif yang tak mudah didapatkan di tempat lain. Claudio Fenucci, CEO Bologna, juga menegaskan niat klub untuk mempertahankan Italiano lebih lama dengan mengupayakan perpanjangan kontrak hingga Juni 2028.
Termasuk peningkatan nilai gaji hingga €2,8 juta per musim plus bonus jika prestasi seperti menjuarai Coppa Italia dan lolos ke kompetisi Eropa terulang. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen Bologna menjaga sang pelatih sebagai pilar utama pengembangan tim mereka.
Ketertarikan Skuad AC Milan
AC Milan, setelah melihat performa impresif Italiano bersama Bologna, menunjukkan minat serius untuk memboyongnya sebagai suksesor Sergio Conceicao musim depan. Namun, Bologna tidak tinggal diam dan menolak pendekatan tersebut dengan tegas. Mengingat pentingnya mempertahankan sosok pelatih yang telah membawa klub kembali ke jalur kejayaan.
Pengalaman berhadapan dengan AC Milan menjadi bukti nyata profesionalisme Italiano. Pada laga Serie A antara Bologna dan Milan, Italiano menyatakan puas dengan reaksi tangguh timnya saat berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal. Ia memuji semangat juang para pemainnya yang membawa Bologna meraih tiga poin penting demi posisi di klasemen.
Meski sempat mengalami kekalahan 3-1 di San Siro dari Milan, Italiano tetap optimis dan menilai kekalahan itu sebagai pelajaran berharga untuk menghadapi final Coppa Italia melawan tim yang sama. Ia mengaku sulit menjelaskan “blackout” 15 menit yang membuat mereka kehilangan kendali pertandingan. Tetapi yakin pengalaman tersebut akan jadi modal penting bagi perbaikan timnya.
Baca Juga: Inter Milan Gaet Luis Henrique Berapa Nilai Transfernya?
Perjalanan Menuju Kejayaan Coppa Italia
Kemenangan Bologna atas Milan di final Coppa Italia 1-0 di Stadio Olimpico, Roma. Menandai momen bersejarah bagi klub yang sudah menunggu selama 51 tahun sejak gelar terakhir mereka. Italiano menyatakan bahwa kemenangan ini merupakan hasil pembelajaran dari kekalahan sebelumnya dan sebuah pengakuan atas kerja keras luar biasa para pemainnya.
Ia mengungkapkan kebahagiannya merayakan gelar yang sekaligus menjadi trofi pertama dalam karier kepelatihannya. Dedikasi gelar ini juga ditujukan kepada para pemain yang menurutnya luar biasa dalam memberikan performa terbaik dan meraih hasil monumental untuk kota dan fans Bologna. Italiano mengusung filosofi kepelatihan yang menekankan pengembangan karakter. Intensitas permainan, dan kebersamaan tim.
Pendekatan ini bukan hanya membuat Bologna tampil kompetitif. Tetapi juga menguatkan ikatan antara pelatih, pemain, dan suporter. Lebih jauh, Italiano menginginkan agar klub memiliki skuad yang kuat dan tidak terpecah dengan melepas banyak pemain bagus. Hal ini menunjukkan visi jangka panjangnya dalam membangun tim yang bisa bersaing di level tinggi secara berkelanjutan. Jaminan penguatan skuad menjadi salah satu persyaratan hinwanya untuk tetap bertahan bersama Bologna.