Napoli Terancam Sanksi Transfer: Antara Prestasi dan Masalah Keuangan!
Napoli menjadi sorotan pada tahun 2025 berkat pencapaian impresifnya. Klub asal Naples ini berhasil meraih dua gelar bergengsi, yakni juara Serie A 2024/2025 dan Piala Super Italia 2025. Prestasi tersebut membuat Napoli dianggap sebagai kekuatan dominan di Italia, bahkan mampu menyaingi klub-klub besar Eropa lainnya.

Kesuksesan Napoli tidak lepas dari manajemen yang agresif di bursa transfer. Musim panas lalu, mereka mendatangkan 11 pemain baru, termasuk mantan bintang Manchester City, Kevin De Bruyne. Kehadiran pemain-pemain berkualitas ini membuat skuad Napoli semakin kompetitif dan mampu mempertahankan performa puncak sepanjang musim.
Namun, di balik gemerlap prestasi dan transfer, ada peringatan serius terkait kondisi finansial klub. Napoli harus menghadapi kenyataan bahwa kesuksesan di lapangan tidak selalu sejalan dengan stabilitas keuangan, yang kini menjadi sorotan utama regulator Serie A.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Masalah Finansial yang Mengintai
Dikutip dari Gazzetta dello Sport, Napoli menghadapi masalah finansial karena biaya operasional untuk tenaga kerja lebih besar daripada pendapatan klub. Selisih ini melebihi ambang batas yang ditetapkan otoritas Serie A, sehingga klub kini berada di bawah pengawasan ketat komisi independen.
Situasi ini membuat Napoli terancam mendapat hukuman berupa pembatasan aktivitas di bursa transfer. Artinya, mereka masih bisa mendatangkan pemain, namun pengeluaran harus seimbang dengan pendapatan dari penjualan pemain. Jika tidak, klub bisa menghadapi sanksi lebih berat.
Masalah ini menjadi alarm bagi Napoli agar segera memperbaiki kondisi finansialnya. Jika dibiarkan, dampaknya tidak hanya pada transfer Januari mendatang, tetapi juga bisa memengaruhi strategi jangka panjang klub di Serie A maupun kompetisi Eropa.
Baca Juga: Lonjakan Nilai Pasar Jay Idzes: Dari Venezia ke Sassuolo, AC Milan Perlu Memperhitungkan
Aturan Transfer yang Semakin Ketat

Serie A akan menerapkan aturan lebih ketat mulai 1 Juli mendatang. Ambang batas selisih antara biaya operasional untuk tenaga kerja dan pendapatan klub akan turun dari 0,8 menjadi 0,7. Hal ini berarti setiap klub harus lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka.
Klub yang gagal memenuhi ambang batas tersebut bisa menghadapi hukuman larangan transfer penuh. Aturan ini dimaksudkan untuk mendorong stabilitas finansial, menghindari risiko kebangkrutan, dan memastikan kompetisi tetap sehat. Napoli menjadi salah satu klub yang harus segera menyesuaikan strategi agar tidak terkena sanksi serius.
Dengan aturan baru ini, setiap pengeluaran di bursa transfer harus diimbangi dengan pemasukan yang sepadan. Jika Napoli ingin mendatangkan pemain baru pada Januari, mereka kemungkinan besar harus melepas pemain dengan nilai transfer setara atau lebih tinggi.
Tantangan Napoli di Bursa Transfer Januari
Pembatasan aktivitas transfer akan menjadi tantangan besar bagi Napoli pada Januari 2026. Klub harus berhati-hati dalam memilih pemain baru dan mengatur skema penjualan pemain lama agar sesuai aturan. Strategi yang tepat sangat penting untuk menjaga keseimbangan keuangan sekaligus mempertahankan performa tim.
Selain itu, tekanan dari media dan penggemar akan terus meningkat karena Napoli tetap diharapkan mempertahankan prestasi di Serie A dan kompetisi Eropa. Hal ini membuat manajemen harus bekerja ekstra cermat dalam pengelolaan keuangan dan keputusan transfer.
Jika berhasil melewati rintangan ini, Napoli bisa tetap kompetitif sambil menjaga stabilitas finansial. Namun, kegagalan menyesuaikan diri dengan aturan baru bisa berdampak serius, termasuk kemungkinan larangan transfer penuh yang akan menghambat ambisi klub di masa depan. Nantikan terus kabar terbaru seputar sepak bola liga italia menarik lainnya hanya di ligaitalia.id.
