Final Liga Champions Mau Rotasi Atau Full Team Nih di Inter Milan?
Inter Milan menghadapi momen paling menegangkan dalam beberapa tahun terakhir, ketika mereka berada di persimpangan vital antara mempertahankan gelar Serie A dan mengejar kejayaan di final Liga Champions 2025.
Pelatih Simone Inzaghi kini berada dalam dilema besar: apakah harus melakukan rotasi skuad untuk menjaga stamina menjelang laga final melawan Paris Saint-Germain (PSG). Atau menurunkan full team demi mengamankan posisi puncak di Serie A yang masih sangat ketat. Ikuti terus pembahasan menarik dari dunia olahraga sepak bola Liga Italia dan tentunya telah kami rangkum di LIGA ITALIA.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Dilema Scudetto Pada Seri Akhir yang Menegangkan
Usaha Inter Milan mempertahankan gelar Serie A musim ini berjalan sengit, dengan persaingan ketat melawan Napoli yang hanya memisahkan mereka satu poin menjelang dua laga terakhir liga. Napoli dan Inter sama-sama menunjukkan performa luar biasa. Namun hasil imbang dan kekalahan kecil membuat keunggulan yang dimiliki Napoli menjadi sangat tipis.
Pada pertandingan terakhir sebelum pekan penentuan, Inter ditahan imbang 2-2 oleh Lazio di kandang sendiri. Sehingga memberikan tekanan lebih besar pada laga penentuan berikutnya. Padatnya jadwal dan hasil-hasil yang fluktuatif membuat posisi Inter tidak stabil. Mereka tak bisa berpuas diri dan harus memaksimalkan setiap kesempatan agar tidak kehilangan jejak Napoli yang sedang dalam performa baik.
Bahkan, terdapat kemungkinan gelar akan ditentukan melalui laga playoff jika kedua tim sama-sama mengoleksi poin akhir dan memiliki hasil imbang pada pertemuan langsung. Hal ini semakin menegaskan betapa pentingnya setiap keputusan taktik dan pemilihan pemain yang akan dijalankan Inzaghi pada fase kritis ini.
Baca Juga: Antonio Conte Sesalkan Absennya Napoli di Laga Pamungkas Serie A
Pilihan Rotasi vs Full Team: Apa Kata Strategi Simone Inzaghi?
Meladeni tekanan dari rival sengit di Serie A bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi Inter. Pada pekan-pekan selanjutnya juga akan diwarnai oleh final Liga Champions melawan PSG. Dimana faktor kebugaran dan kesiapan mental menjadi sangat dominan. Situasi ini menempatkan pelatih Simone Inzaghi pada posisi dilematis.
Memilih antara rotasi pemain untuk menyimpan tenaga atau menurunkan skuad terbaik untuk memenangkan dua titel bergengsi sekaligus. Sejauh ini, Inzaghi diketahui sudah melakukan rotasi skuad signifikan di pertandingan sebelumnya. Seperti saat melawan Torino, agar menyimpan tenaga untuk duel Liga Champions. Namun, dengan memanasnya persaingan Serie A yang kini hanya memisahkan satu poin.
Rotasi drastis yang sama tampaknya tidak akan diterapkan pada dua laga terakhir musim reguler melawan Lazio dan Como. Disebutkan bahwa rotasi di pertandingan terakhir bakal terbatas karena risiko kehilangan momentum dan kesempatan untuk mengambil alih posisinya dari Napoli terlalu besar. Beberapa pemain kunci seperti Yann Sommer, Nicolo Barella, Hakan Calhanoglu, Federico Dimarco, dan Marcus Thuram diperkirakan akan kembali mengisi starting XI.
Meskipun beberapa seperti Lautaro Martinez yang baru pulih dari cedera kemungkinan akan dimainkan secara terbatas. Hal ini mungkin mendapatkan menit bermain dari bangku cadangan. Strategi ini menunjukkan keinginan Inzaghi untuk tetap kompetitif di liga sekaligus menjaga kondisi fisik para pemain utama demi final Liga Champions.
Laga Final Liga Champions dan Target Utama Inter Milan
Final Liga Champions yang akan digelar di Munich pada tanggal 31 Mei 2025 menghadirkan peluang besar bagi Inter Milan untuk menambah koleksi gelar Eropa mereka. Konfrontasi terhadap PSG, klub besar asal Prancis yang juga baru pertama kali bertemu Inter dalam pertandingan final ini. Menjadi ujian terakhir kapasitas tim dalam menghadirkan kualitas terbaik mereka.
