Lima Alasan Juventus Memecat Thiago Motta, dalam Musim Ini
Ada sejumlah alasan mengapa Juventus, dengan tepat, memecat manajer Thiago Motta. Masing-masing alasan mungkin tidak membenarkan pemecatannya, tetapi jika dilihat secara kolektif, klub tidak punya pilihan lain: ia harus pergi.
Berikut delapan alasan mengapa ia pergi, dan tiga hal yang perlu diperbaiki Juventus ke depannya, karena Motta tidak bisa menjadi satu-satunya kambing hitam di sini. LIGA ITALIA, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Alasan Juventus Berpisah dengan Thiago Motta
Juventus memutuskan untuk mengakhiri kerjasama dengan Thiago Motta bukan tanpa sebab. Sebenarnya, ada beberapa hal yang jadi pertimbangan utama. Mungkin satu alasan saja tidak cukup kuat, tapi kalau digabungkan, manajemen klub merasa ini adalah keputusan yang terbaik.
Pertama, posisi Juventus di liga kurang memuaskan. Mereka ada di peringkat kelima Serie A, selisih satu poin dari zona Liga Champions. Lebih parahnya lagi, mereka malah di bawah Bologna, bekas klubnya Motta. Roma dan Lazio juga terus mengejar, jadi persaingan semakin ketat. Kalau performanya begini terus, poin mereka musim ini bisa lebih sedikit dari musim lalu.
Selain itu, Juventus juga gagal di kompetisi piala. Mereka memang sempat lolos ke babak playoff Liga Champions, tapi akhirnya kalah dari PSV Eindhoven. Di Coppa Italia, mereka malah tersingkir di kandang sendiri oleh Empoli, tim yang lagi berjuang di zona degradasi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Performa Buruk di Pertandingan Penting
Performa Juventus di pertandingan-pertandingan penting juga mengecewakan. Mereka kalah dari Atalanta dan Fiorentina, yang juga merupakan pesaing di Liga Champions. Belum lagi kekalahan dari Benfica di kandang sendiri dan PSV Eindhoven di kandang lawan. Di pertandingan-pertandingan itu, semangat juang dan intensitas mereka seperti hilang.
Kalau dilihat dari gaya bermainnya, Juventus juga kurang menggigit. Permainan mereka lambat, kurang kreatif, dan penguasaan bolanya juga terbatas. Padahal, dulu tim Bologna asuhan Motta bermain sangat bagus dan atraktif. Mungkin karena itulah Juventus tertarik merekrutnya.
Baca Juga: Liga Italia akan Uji Coba Pengumuman di Stadion untuk Panggilan VAR
Keputusan Transfer dan Pemilihan Pemain yang Kurang Tepat
Salah satu hal yang paling disorot adalah bagaimana Motta menangani pemain. Juventus rela mengeluarkan banyak uang untuk merekrut Douglas Luiz dari Aston Villa. Tapi, anehnya, Luiz malah jarang dimainkan sebagai starter. Motta juga melepas Moise Kean ke Fiorentina, dan sekarang Kean malah jadi pencetak gol terbanyak kedua di Serie A.
Selain itu, Motta juga kurang suka dengan Nicolo Fagioli dan meminjamkannya ke Fiorentina. Padahal, sekarang Fagioli malah jadi pemain andalan di sana. Bahkan, kapten tim Danilo pun sempat diabaikan, yang akhirnya membuatnya berpotensi meninggalkan klub.
Juventus Harus Berbenah Diri
Meskipun banyak kesalahan ada pada Motta, Juventus juga tidak bisa lepas tangan begitu saja. Ada beberapa hal yang perlu mereka perbaiki ke depannya.
Pertama, mereka harus lebih jeli dalam memilih pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim. Jangan sampai kejadian seperti Douglas Luiz terulang lagi. Mereka juga harus bisa memaksimalkan potensi pemain-pemain muda yang ada, seperti Fagioli.
Terakhir, manajemen klub juga harus lebih solid dan kompak dalam mendukung pelatih. Jangan sampai ada kebijakan yang tumpang tindih atau malah merugikan tim. Dengan begitu, Juventus bisa kembali ke performa terbaiknya dan meraih kesuksesan di masa depan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik ligaitalia.id.