Fiorentina Tekan Motta dengan Kemenangan atas Juventus
Juventus kalah telak 3-0 atas kemenangan Fiorentina dalam pertandingan Serie A, menambah tekanan pada manajer yang sedang dalam tekanan Thiago Motta setelah kekalahan telak kedua berturut-turut.
Juve tidak pernah tampil dalam perebutan gelar musim ini dan tersingkir dari Liga Champions oleh PSV Eindhoven bulan lalu yang diikuti oleh tersingkirnya di Coppa Italia oleh Empoli. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi mengenai sepak bola menarik lainnya hanya klik LIGA ITALIA.
Performa Juventus yang Merosot
Juventus memang tampil kurang memuaskan sepanjang musim ini. Mereka gagal bersaing dalam perebutan gelar juara, tersingkir dari Liga Champions setelah dikalahkan PSV Eindhoven, dan juga angkat koper lebih awal dari Coppa Italia akibat kekalahan dari Empoli.
Saat ini, Juventus berada di posisi kelima klasemen dengan koleksi 52 poin. Mereka terpaut satu poin dari Bologna yang berada di zona Liga Champions. Situasi ini tentu menjadi alarm bahaya bagi Motta, yang dituntut untuk segera mengangkat performa timnya agar tidak semakin tertinggal.
Kekalahan telak dari Fiorentina semakin memperburuk keadaan. Padahal, sebelumnya Juventus juga dibantai dengan skor 4-0 oleh Atalanta. Rentetan hasil negatif ini membuat posisi Motta semakin tidak aman, dan spekulasi mengenai pemecatannya pun semakin santer terdengar.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Jalannya Pertandingan yang Penuh Drama
Pertandingan antara Fiorentina dan Juventus berlangsung dengan tempo yang cukup tinggi sejak awal. Fiorentina berhasil membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui gol Robin Gosens. Berawal dari sepak pojok, sundulan Gosens sebenarnya sempat membentur pemain Juventus, Renato Veiga. Namun, bola kembali mengarah kepadanya, dan dengan sekali sentuh, Gosens berhasil menjebol gawang Juventus.
Tidak berselang lama, Fiorentina kembali menambah keunggulan. Kali ini, giliran Rolando Mandragora yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-18. Menerima umpan terobosan dari Nicolo Fagioli, Mandragora melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti yang gagal diantisipasi oleh kiper Juventus.
Di babak kedua, Juventus mencoba untuk bangkit dan mengejar ketertinggalan. Namun, alih-alih mencetak gol, mereka justru kembali kebobolan. Pada menit ke-53, Albert Gudmundsson berhasil memperlebar keunggulan Fiorentina menjadi 3-0. Gudmundsson, yang menerima umpan dari Fagioli, dengan tenang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang mengarah ke pojok bawah gawang.
Mantan penyerang Juventus, Moise Kean, sempat mencetak gol untuk Fiorentina beberapa menit kemudian. Sayang, gol tersebut dianulir karena Kean berada dalam posisi offside. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 3-0 untuk keunggulan Fiorentina tetap tidak berubah.
Baca Juga: Inter Milan Perlebar Keunggulan di Puncak Klasemen dengan Kemenangan atas Atalanta
Reaksi Thiago Motta dan Raffaele Palladino
Menanggapi kekalahan tersebut, Thiago Motta mengaku kecewa dengan performa timnya. Ia mengakui bahwa Juventus kesulitan untuk menciptakan peluang dan bereaksi setelah kebobolan gol pertama.
“Kami kesulitan untuk bereaksi, ini adalah dua kekalahan yang buruk,” ujar Motta. “Kami bermain bagus melawan Atalanta selama 45 menit. Hari ini setelah gol pertama kami terus bermain tetapi tanpa menciptakan kesulitan bagi lawan.”
Di sisi lain, manajer Fiorentina, Raffaele Palladino, sangat senang dengan kemenangan yang diraih timnya. Ia menyebut kemenangan ini sebagai malam yang ajaib dan memberikan kegembiraan bagi para penggemar Fiorentina.
“Malam ini kami membuat Juventus kesulitan. Itu adalah malam yang ajaib. Kami senang bisa memberikan kegembiraan kepada para penggemar kami,” kata Palladino.
Tekanan Semakin Berat untuk Motta
Kekalahan dari Fiorentina semakin menambah tekanan bagi Thiago Motta. Pasalnya, Juventus juga gagal meraih hasil maksimal di beberapa pertandingan sebelumnya. Mereka kalah di semifinal Piala Super Italia pada bulan Januari dan terancam gagal lolos ke Liga Champions musim depan.
Situasi ini membuat posisi Motta semakin tidak aman. Banyak pihak yang menilai bahwa ia gagal mengangkat performa Juventus, meskipun telah diberikan kesempatan dan dukungan. Jika Motta tidak segera melakukan perubahan dan membawa Juventus kembali ke jalur kemenangan, bukan tidak mungkin ia akan kehilangan jabatannya dalam waktu dekat.
Apa yang akan Terjadi Selanjutnya?
Dengan kekalahan ini, Juventus harus segera berbenah dan mempersiapkan diri untuk pertandingan selanjutnya. Mereka tidak boleh terus-menerus terpuruk dalam keterpurukan, karena hal itu akan semakin menjauhkan mereka dari target yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Thiago Motta harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah yang ada di timnya. Ia harus mampu membangkitkan semangat para pemain dan menemukan strategi yang tepat untuk meraih kemenangan. Jika tidak, bukan tidak mungkin ia akan menjadi korban selanjutnya dari kegagalan Juventus musim ini.
Marco Tardelli, legenda Juventus, menyarankan agar klub mempertimbangkan Antonio Conte sebagai pengganti Thiago Motta. Tardelli juga menyebut Gian Piero Gasperini sebagai alternatif yang baik, tetapi ia merasa bahwa Juventus akan membuat kesalahan jika mereka memecat Motta sebelum akhir musim. Tardelli yakin bahwa Motta adalah pelatih yang baik, tetapi mungkin tidak cocok untuk klub seperti Juventus.
Meskipun Juventus telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memecat Motta setelah kekalahan dari Fiorentina, ia tetap berada di bawah pengawasan ketat menjelang pertandingan penting melawan Genoa. Jika Juventus kalah dari Genoa, hal itu akan semakin membahayakan peluang mereka untuk lolos ke Liga Champions. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola liga italia terupdate lainnya hanya dengan klik ligaitalia.id.