AC Milan Akhiri Musim Buruk dengan Kemenangan Tipis Atas Monza
AC Milan menutup musim 2024/2025 dengan kemenangan 2-0 atas Monza di San Siro. Gol Matteo Gabbia melalui sundulan kepala di babak kedua dan tendangan bebas Joao Felix menjadi penentu kemenangan yang mengangkat posisi Milan ke peringkat ketujuh klasemen akhir Serie A. LIGA ITALIA, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Namun, kemenangan ini tidak mampu menutupi kekecewaan besar sepanjang musim. Ribuan suporter melakukan protes baik di luar kantor pusat klub maupun di dalam stadion, menyuarakan ketidakpuasan terhadap performa tim dan manajemen klub.
Protes ini merupakan puncak dari musim yang jauh dari harapan. Milan yang semula dianggap sebagai penantang gelar, harus puas tertinggal 19 poin dari juara Napoli dan gagal meraih tiket kompetisi Eropa musim depan.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Kemarahan Suporter terhadap Manajemen Klub
Suasana panas di San Siro ditunjukkan lewat yel-yel “Cardinale, kamu harus menjual. Keluar!” yang ditujukan kepada pemilik klub Gerry Cardinale. Tidak hanya Cardinale, seluruh jajaran manajemen termasuk Ketua Paolo Scaroni, CEO Giorgio Furlani, hingga penasihat Zlatan Ibrahimovic menjadi sasaran kemarahan suporter.
Protes semakin intens ketika Curva Sud melakukan aksi walkout massal 15 menit setelah pertandingan dimulai. Mereka juga menuntut kembalinya legenda klub Paolo Maldini yang dipecat dari posisi direktur teknis tahun 2023.
CEO Giorgio Furlani mengakui kekecewaan ini dalam pernyataannya: “Di antara para penggemar kami ada kekecewaan, penyesalan, kemarahan, dan frustrasi – semua perasaan yang juga kami rasakan.”
Baca Juga: Legenda Juventus, Claudio Marchisio dan Pemain Terbaik Serie A
Masalah Sepanjang Musim
Musim ini menjadi roller coaster bagi Milan. Awalnya dipercayakan kepada Paulo Fonseca, klub kemudian menggantinya dengan Sergio Conceicao pada Desember saat berada di posisi delapan. Meski berhasil memenangkan Piala Super, performa di Serie A tetap tidak konsisten.
Kegagalan di Liga Champions dan kekalahan dari Bologna di final Piala Italia semakin memperburuk situasi. Keputusan-keputusan manajemen, termasuk pemecatan Maldini dan kebijakan transfer yang dipertanyakan, menjadi sumber ketegangan dengan suporter.
Ironisnya, rival sekota Inter Milan justru akan tampil di final Liga Champions melawan PSG, menambah rasa malu dan kekecewaan di kubu Rossoneri.
Tantangan di Musim Depan
Keputusan penting harus segera diambil manajemen menyambut musim baru. Masa depan pelatih Sergio Conceicao masih belum pasti, sementara suporter menuntut perubahan besar dalam struktur klub.
Musim depan menjadi ujian berat bagi kepemilikan RedBird Capital. Mereka harus memulihkan kepercayaan suporter melalui perbaikan performa tim dan kebijakan yang lebih transparan. Tanpa perubahan signifikan, protes seperti ini mungkin akan semakin sering terjadi.
Seperti dikatakan Furlani: “Musim berakhir hari ini dan minggu depan kita mulai lagi.” Namun memulai dengan benar akan menjadi tantangan terbesar Milan di tengah krisis kepercayaan ini. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita liga italia terbaru lainnya hanya dengan klik ligaitalia.id.